Author Archives: Mudakir

Gangguan Meluas Senin, 21 Nopember 2011, pukul 16 : 50 WITA

GANGGUAN SISTEM INTERKONEKSI SULSELBAR
Gangguan Meluas
Senin, 21 Nopember 2011, pukul 16 : 50 WITA

  1. Pemadaman Meluas pada Sistem Sulsel Read the rest of this entry

Studi Masuknya Transmisi Jalur Tengan [Maret 2010]

Blackout 28 Oktober 2011

  1. Kondisi Sebelum Gangguan
  • Kondisi cuaca di daerah diseluruh area Makassar mendung karena sudah memasuki awal Musim Hujan, sedangkan dari informasi dari pihak PLTD Suppa terjadi hujan yang sangat deras di PLTD Suppa.
  • Kondisi hidrologi PLTA Bakaru belum cukup baik sehingga PLTA Bakaru hanya beroperasi 1 unit dengan beban 27.5 MW.
  • Semua pembangkit thermal yang beroperasi pada umumnya sudah berbeban maksimal dengan total cadangan putar sekitar 41,77 MW.
  • Terdapat berapa unit pembangkit yang tidak standby ( tidak dapat beroperasi akibat gangguan, pemeliharaan, ataupun karena faktor musim ) yaitu : PLTA Bakaru #2 (63 MW) , PLTD Sungguminasa (25 MW), PLTD Mitsubishi #1 (8 MW), PLTD SWD #2 (8 MW).  Total : 104 MW. Read the rest of this entry

Beban Puncak Oktober 2011

Beban Puncak (BP) terlayani tertinggi Malam Sistem Sulselbar bulan Oktober 2011 terjadi pada hari Rabu, tanggal 14 Oktober 2011 pukul 18.30 WITA sebesar 613.3 MW. Beban Puncak Sistem Sulselbar tersebut lebih tinggi 4.33 % dari beban puncak bulan sebelumnya ( 587.8 MW ) dan lebih tinggi 3.35 % dari rencana ( 593.6 MW ). Peak demand ( BP Terlayani + Pemadaman) Sistem Sulselrabar bulan Oktober 2011 terjadi pada hari Minggu tanggal 18 Oktober 2011 pukul 19.30 WITA sebesar 661.9 MW, lebih tinggi 12.6 % dari bulan sebelumnya sebesar 587.83 MW.                        Read the rest of this entry

PERBANDINGAN BIAYA OPERASI PLTGU SENGKANG BLOK 1 DAN BLOK 2 [Sep 2008]

PERBANDINGAN BIAYA OPERASI PLTGU SENGKANG BLOK 1 DAN BLOK 2 [Sep 2008]

  1. Asumsi Asumsi
    1. Beban puncak bulan September sebesar 488 MW (RENOP September 2008)
    2. Inflow PLTA Bakaru sebesar 30 m2/detik
    3. Pembangkit yang diasumsikan tidak beroperasi sepanjang bulan September 2008
      1. PLTU 1
      2. PLTU 2
      3. PLTG Wescan (SFC tinggi)
    4. Asumsi Harga BBM :
      1. HDS : Rp. 10.960,50
      2. MFO : Rp. 6.493,30
    5. Kondisi pembangkitan sepanjang bulan September 2008 diasumsikan sama. Read the rest of this entry

Penutup

Bagian 6 : Penutup

  1. Prosedur operasi ini dibuat di Makassar pada hari Rabu, tanggal 02 Februari 2011 dan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Dengan berlakunya prosedur ini, maka prosedur operasi sistem sebelumnya (edisi 01 Agustus 2008) dinyatakan tidak berlaku lagi.
  2. Hal-hal lain yang belum diatur oleh prosedur operasi ini dan dianggap perlu untuk ditambahkan, maka akan disempurnakan melalui mekanisme perubahan prosedur operasi dikemudian hari.

SOP ini akan diperbaharui bila ada penambahan instalasi dan atau tidak sesuai lagi perkembangan kondisi Sistem.

Pengaturan Operasi Kondisi Darurat

Bagian 5 : Pengaturan Operasi Kondisi Darurat

  1. Definisi.

    Keadaan Darurat pada Sistem dianggap terjadi bila :

    1. Kapasitas marjin cadangan atau tegangan Sistem turun ke bawah tingkat yang dapat diterima.
    2. Gangguan telah menyebabkan Sistem terpisah dan/atau pemadaman sebagian atau total.
    3. Terjadinya badai, gempa bumi, huru-hara dan sebagainya mengancam keamanan Sistem. Read the rest of this entry

Pengaturan Operasi Kondisi Gangguan

Bagian 4 : Pengaturan Operasi Kondisi Gangguan

  1. Pengaturan Operasi pada Kondisi Blackout
    1. Definisi

    Yang dimaksud dengan kondisi blackout adalah gangguan pada salah satu atau beberapa komponen sistem yang menyebabkan hilangnya beban sistem sebesar lebih dari 50 % (lima puluh persen) tanpa disertai hilangnya profil tegangan 150 KV, 66 KV, 30 KV, atau 20 KV. Definisi ini sesuai dengan SE Direksi PLN No. 0022.E/DIR/2005 tanggal 16 Desember 2005, tentang penetapan klasifikasi gangguan sistem. Pada umumnya gangguan ini menyebabkan sistem beroperasi Island dengan 1 island atau lebih yang bertahan. Read the rest of this entry

Pengaturan Operasi Kondisi Gangguan

Bagian 4 : Pengaturan Operasi Kondisi Gangguan

  1. Pengaturan Operasi pada Kondisi Blackout
    1. Definisi

    Yang dimaksud dengan kondisi blackout adalah gangguan pada salah satu atau beberapa komponen sistem yang menyebabkan hilangnya beban sistem sebesar lebih dari 50 % (lima puluh persen) tanpa disertai hilangnya profil tegangan 150 KV, 66 KV, 30 KV, atau 20 KV. Definisi ini sesuai dengan SE Direksi PLN No. 0022.E/DIR/2005 tanggal 16 Desember 2005, tentang penetapan klasifikasi gangguan sistem. Pada umumnya gangguan ini menyebabkan sistem beroperasi Island dengan 1 island atau lebih yang bertahan. Read the rest of this entry

Pengaturan Operasi Kondisi Normal

Bagian 3 : Pengaturan Operasi Kondisi Normal

  1. Definisi.

    Yang dimaksud dengan Kondisi Normal adalah suatu keadaan dimana semua peralatan utama, peralatan bantu, dan peralatan pendukung dapat dioperasikan sesuai batas-batas keamanan pengusahaan serta sesuai dengan fungsinya. Unjuk kerja Sistem yang harus dipenuhi dalam operasi pada kondisi normal sesuai Grid Code Sulawesi adalah : Read the rest of this entry